Membentuk Karakter Unggul: Visi dan Misi Pendidikan Nasional dari Masa ke Masa

Pendidikan di Indonesia memiliki misi luhur yang melampaui sekadar transfer pengetahuan; ia bertujuan untuk membentuk karakter unggul bagi generasi penerus bangsa. Sejak kemerdekaan, visi dan misi pendidikan nasional telah senantiasa berkembang, beradaptasi dengan tantangan zaman, namun tetap berpegang teguh pada prinsip-prinsip dasar yang termaktub dalam Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945. Artikel ini akan mengulas bagaimana tujuan membentuk karakter unggul ini telah menjadi benang merah dalam setiap kebijakan pendidikan dari waktu ke waktu.

Pada awal kemerdekaan, pendidikan difokuskan untuk mencerdaskan bangsa dan menanamkan semangat nasionalisme yang kuat. Ki Hadjar Dewantara dengan filosofi “Tut Wuri Handayani”nya, telah meletakkan dasar bahwa pendidikan harus membimbing dan mengarahkan, bukan sekadar memerintah. Ini adalah pendekatan awal untuk membentuk karakter unggul yang mandiri dan bertanggung jawab. Seiring berjalannya waktu, seiring dengan dinamika politik dan sosial, visi pendidikan pun mengalami penyesuaian. Pada era Orde Baru, penekanan pada pembangunan dan stabilitas juga tercermin dalam kurikulum yang menekankan disiplin dan produktivitas.

Memasuki era reformasi dan globalisasi, tantangan pendidikan semakin kompleks. Globalisasi menuntut generasi yang tidak hanya cerdas secara akademik tetapi juga memiliki kemampuan beradaptasi, berpikir kritis, berkolaborasi, dan berinovasi. Oleh karena itu, kurikulum pendidikan nasional terus diperbarui untuk mengakomodasi kebutuhan ini, salah satunya dengan integrasi pendidikan karakter secara lebih eksplisit. Sebagai contoh, pada tanggal 10 Februari 2023, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi meluncurkan program “Penguatan Profil Pelajar Pancasila” yang bertujuan untuk menginternalisasi nilai-nilai Pancasila dalam setiap aspek kehidupan siswa. Program ini merupakan salah satu upaya nyata untuk membentuk karakter unggul yang berlandaskan moral dan etika.

Selain itu, upaya untuk membentuk karakter unggul juga melibatkan kolaborasi erat antara sekolah, keluarga, dan masyarakat. Lingkungan rumah yang kondusif, peran aktif orang tua, dan dukungan komunitas sangat vital dalam proses pembentukan karakter anak. Sebuah studi kasus yang dilakukan oleh Pusat Kajian Pendidikan Universitas Bina Harapan pada April 2024 menunjukkan bahwa siswa dengan dukungan keluarga yang kuat dalam pendidikan karakter memiliki tingkat kenakalan remaja yang lebih rendah sebesar 30% dibandingkan dengan yang tidak. Ini menegaskan bahwa misi pendidikan nasional adalah tanggung jawab bersama. Dengan visi yang jelas dan misi yang terarah dari masa ke masa, Indonesia terus berupaya mencetak generasi yang tidak hanya cerdas secara intelektual, tetapi juga memiliki integritas, moralitas, dan kepemimpinan yang kuat.