Masa depan bangsa sangat bergantung pada kualitas moral dan karakter generasi mudanya. Di tengah dinamika global yang serba cepat, peran sekolah menjadi krusial dalam membentuk individu yang tidak hanya cerdas secara akademik, tetapi juga berintegritas dan memiliki budi pekerti luhur. Khususnya program Sekolah Penggerak, dengan implementasi Kurikulum Merdeka, muncul sebagai garda terdepan dalam upaya membangun fondasi moral yang kuat bagi Generasi Emas 2025. Program ini tidak hanya berfokus pada capaian kognitif, tetapi juga pada pengembangan holistik peserta didik.
Pentingnya peran Sekolah Penggerak dalam pembentukan karakter telah terbukti dalam berbagai inisiatif. Misalnya, pada tanggal 10 April 2025, Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat merilis data yang menunjukkan penurunan signifikan kasus perundungan di 15 Sekolah Penggerak yang telah aktif selama dua tahun terakhir. Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat, Bapak Dr. Heru Santoso, dalam laporan pers yang disampaikan pada hari Kamis, 17 April 2025, pukul 10.00 WIB, menggarisbawahi bahwa “ini adalah bukti nyata keberhasilan peran sekolah penggerak dalam menanamkan nilai-nilai empati dan toleransi.”
Di lain pihak, pada bulan Mei 2025, sebuah Sekolah Penggerak di Makassar berhasil meraih penghargaan nasional atas program pengembangan karakter berbasis komunitas. Mereka secara rutin mengadakan kegiatan bakti sosial dan dialog interaktif dengan masyarakat sekitar setiap hari Jumat sore, pukul 15.30 WIB. Kepala Sekolah tersebut, Ibu Fatimah Azzahra, dalam pidato penerimaan penghargaan pada tanggal 25 Mei 2025, menyatakan, “Kami percaya bahwa peran sekolah tidak berhenti di gerbang, tetapi meluas ke lingkungan sekitar untuk membentuk karakter yang peduli dan bertanggung jawab.”
Program Sekolah Penggerak secara konsisten menekankan Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5), yang dirancang untuk mengintegrasikan nilai-nilai Pancasila dalam kegiatan kokurikuler. Melalui proyek-proyek ini, siswa diajak untuk berkolaborasi, berpikir kritis, kreatif, serta menghargai kebhinekaan. Ini secara langsung melatih mereka untuk menjadi warga negara yang bertanggung jawab, menghormati perbedaan, dan memiliki kepedulian sosial yang tinggi.
Dengan demikian, Sekolah Penggerak bukan hanya sekadar lembaga pendidikan formal, melainkan agen perubahan yang memiliki peran sekolah vital dalam menciptakan Generasi Emas 2025 yang berintegritas, berkarakter kuat, dan siap menghadapi tantangan masa depan dengan moralitas yang teguh. Investasi dalam pendidikan karakter melalui program ini adalah kunci bagi kemajuan bangsa.